Senin, 15 Mei 2017

Sejarah Politik Kerajaan Mataram

Sejarah Politik Kerajaan Mataram - Tindakan-tindakan utama yang dikerjakan yaitu menempatkan beberapa basic Kerajaan Mataram serta sukses memperluas lokasi kekuasaan ke timur, Surabaya, Madiun serta Ponorogo, serta ke barat menundukkan Cirebon serta Galuh.

Pengganti Panembahan Senopati yaitu Mas Jolang. Ia gugur di daerah Krapyak dalam usaha memperluas lokasi, hingga dimaksud Panembahan Seda Krapyak. Raja paling besar Kerajaan Mataram adalah Mas Rangsang dengan gelar Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1645). Sultan bercita-cita : (1) mempersatukan semua Jawa dibawah kekuasaan Mataram serta (2) mengusir kompeni (VOC) dari Batavia.

Saat pemerintahan Sultan Agung sepanjang 32 th. dibedakan atas dua periode, yakni saat penyatuan negara serta saat pembangunan. Saat penyatuan negara (1613-1629) adalah saat peperangan untuk wujudkan harapan menjadikan satu semua Jawa. Sultan Agung menundukkan Gresik, Surabaya, Kediri, Pasuruan serta Tuban, setelah itu Lasem, Pamekasan, serta Sumenep. Dengan hal tersebut semua Jawa sudah tunduk dibawah Mataram, serta luar Jawa kekuasaan meluas hingga Palembang, Sukadana (Kalimantan), serta Goa.

Sesudah Jawa Timur, Jawa Tengah, serta Cirebon sukses dikuasai, Sultan Agung berencana untuk menyerang Batavia. Serangan awal dilancarkan pada bln. Agustus 1628 dibawah pimpinan Bupati Baurekso dari Kendal serta Dipati Ukur dari Sumedang. Batavia dikepung dari darat serta laut sepanjang 2 bln., tetapi tidak ingin menyerah bahkan juga demikian sebaliknya pada akhirnya tentara Mataram terpukul mundur.

Disiapkan serangan yang ke-2 serta disiapkan lebih masak dengan bikin pusat-pusat perbekalan makanan di Tegal, Cirebon serta Krawang dan disiapkan angkatan laut. Serangan ke-2 dilancarkan bln. September 1629 dibawah pimpinan Sura Agul-Agul, Mandurarejo, serta Uposonto. Tetapi kelihatannya VOC sudah mengetahui lebih dulu gagasan itu, hingga VOC membakar serta memusnahkan gudang-gudang perbekalan. Serangan ke Batavia alami kegagalan, karna kurangnya perbekalan makanan, kalah persenjataan, jarak Mataram–Jakarta begitu jauh, serta tentara Mataram terjangkit wabah penyakit

Sesudah Sultan Agung wafat, penetrasi politik VOC di Mataram semakin kuat. Akibat campur tangan VOC serta ada perang saudara dalam memperebutkan takhta pemerintahan jadikan kerajaan Mataram lemah serta pada akhirnya terpecah-pecah jadi kerajaan kecil.